Sungai Eufrat

“cobalah engkau carikan seteguk air untuk anak-anak yang kehausan itu”

SASTRA

Dr Asep Salahudin (Rektor IAILM Suryalaya, Tasikmalaya)

6/29/20251 min read

cuaca mengerang
langit legam
dari sebuah tenda yang sudah terkepung
sang imam memanggil adiknya

“cobalah engkau carikan seteguk air untuk anak-anak yang kehausan itu”

purnama bani hasyim itu lari
di sela pohon berangan dan tamariska
menuju tepian eufrat

menerabas batas
mengayunkan pedang ke seluruh arah
di antara angin kering lereng bukit, pohon-pohon kurma dan panah laskar bromocorah

sebelum kembali ke kemah
satu kompi yazid menyergap
dari balik batu
seperti salak anjing yang menemukan mangsa
merampas tubuh dan kemudian menigasnya

langit kufah keruh dan ladang tandus yang membentang itu ibarat negeri yang tak pernah disinggahi kabar para nabi

udara yang membawa amis berbisik sembilu kepada anak-anak tuhan yang belum sempat menterakan masa depan
juga kehilangan permainan petak umpet dan boneka rumah-rumahan

kemudian kau lihat kedua potongan tangan yang dibawa seekor kuda:
dipersembahkan pada imam dan kerabat kecil yang kehausan dan tergelatak di tanah