Syiah Bukan Rafidhah

Sekarang ini beredar tulisan yang menyebutkan bahwa Syiah adalah rafidhah (penentang khalifah Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan). Secara historis istilah rafidhah ini terkait dengan beragam fenomena.

KHAZANAH

9/5/20251 min read

worm's-eye view photography of concrete building
worm's-eye view photography of concrete building

Sekarang ini beredar tulisan yang menyebutkan bahwa Syiah adalah rafidhah (penentang khalifah Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan).

Secara historis istilah rafidhah ini terkait dengan beragam fenomena. Ibn A'tsam dan Ali bin Yunus al-'Amili mengatakan bahwa rafidhah adalah sebutan yang dilontarkan Bani Umayah kepada para pengikut Imam Ali bin Abi Thalib. Kemudian Nashr bin Muzahim menyatakan bahwa rafidhah adalah orang-orang yang bangkit melawan para penguasa zalim.

Riwayat lainnya mengaitkan rafidhah dengan sikap sebagian pengikut Zaid bin Ali[1] yang memilih untuk meninggalkan Zaid.

Sebagian riwayat tidak menyebutkan alasan mereka meninggalkan Zaid. Namun, sebagian lainnya menyebutkan alasannya dengan perbedaan yang kontras. Salah satu riwayat menyatakan bahwa alasan mereka dikarenakan Zaid tidak mau menolak kekhalifahan Abu Bakar dan Umar bin Khaththab.

Menurut Ath-Thabari bahwa alasan mereka meninggalkan Zaid adalah dikarenakan mereka lebih memilih untuk berwilayah kepada Imam Jafar Shadiq as sepeninggal ayahnya, Imam Muhammad al-Baqir. Tidak ada kaitannya dengan Abu Bakar dan Umar bin Khaththab. Maka terlalu dini ketika istilah rafidhah dimaknai sebagai pencaci Abu Bakar, Umar bin Khaththab, dan Utsman bin Affan.

Istilah rafidhah juga tidak tepat disepadankan dengan Syiah. Al-'Uqaili meriwayatkan dari isnadnya bahwa Isa bin Yunus berkata, “Aku tak pernah menyaksikan A'masy tunduk kecuali sekali, yaitu ketika ia menyampaikan hadis ini: Ali berkata, 'Aku adalah pembagi neraka.' Sampailah berita ini kepada beberapa tokoh Ahlusunnah, sehingga mereka mendatanginya dan berkata, 'Mengapa kau sampaikan hadis yang menguatkan orang-orang Rafidhah, Zaidiyah, dan Syiah?' Ia menjawab, 'Aku mendengarnya, lalu aku sampaikan.' Mereka berkata, 'Apakah semua yang kau dengar harus kau sampaikan?' Kemudian Isa bin Yunus berkata, ‘Maka, aku menyaksikannya tunduk pada hari itu.’”[2] Karena itu, orang-orang yang menyebut Syiah sebagai rafidhah diperlukan bukti historis yang lebih akurat. ***

Note

[1] Dalam sejarah dikenal dengan istilah Zaidiyyah, yang terkadang dihubungkan dengan Syiah. Namun, sekarang ini yang dimaksud dengan Syiah terkadang difokuskan pada aliran Imamiyah (Itsna Asyariyah).

[2] Adh-Dhu'afa' Al-Kabir, jilid 3, halaman 416, حدثنا محمد بن إسماعيل قال حدثنا الحسن بن على الحلواني حدثنا محمد بن داود الحداني قال سمعت عيسى بن يونس يقول ما رأيت الأعمش خضع إلا مرة واحدة فإنه حدثنا بهذا الحديث قال علي : ( أنا قسيم النار ) فبلغ ذلك أهل السنة فجاءوا إليه فقالوا : أتحدث بأحاديث تقوي بها الروافضة والزيدية والشيعة ؟! فقال : سمعته فحدثت به فقالوا : فكل شيء سمعته تحدث به ؟! قال : فرأيته خضع ذلك اليوم .